Jumat, 16 Oktober 2015

Selangkah Lebih Dekat Dengan JERMAN

        Semua orang sudah pasti memiliki impian untuk dapat mengunjungi negara lain, saya adalah anak muda Asal "Sumenep-Madura" yang juga mempunyai mimpi itu. Setelah lulus dari SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, saya memang merencanakan untuk kuliah di Universitas Negeri karena selain lebih murah dari segi biaya, saya juga ingin mendapat kesempatan untuk pertukaran pelajar. Jujur, menjadi seorang Mahasiswa Jurusan BIOLOGI-FMIPA adalah bukan impian saya, namun saya mencoba selalu berpikir positif, dengan begitu saya bisa lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa MIPA dengan seabrek praktikum, tugas, laporan, ujian, pre test, itu semua sudah menjadi bagian dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam benak, saya masih mempunyai mimpi yang terlalu tinggi untuk seorang "saya", jadi saat itu saya jalani saja apa yang menjadi tugas saya. Semester satu dan dua merupakan semester penyesuaian diri dengan lingkungan, saat itu saya sangat ingin untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris saya. Bahasa inggris,,,, yap, Bahasa Inggris merupakan satu point penting yang saya tidak sadari bahkan saya lewatkan saat saya duduk di bangku SD, SMP bahkan sampai SMA. Seorang yang mungkin hanya bisa bermimpi untuk mendapat kesempatan ke luar negeri dengan Bahasa inggris yang "pas-pasan". Pertengahan semester dua saya putuskan untuk mengikuti kegiatan Biology English Club (BEC), ternyata bahasa inggris sangat menarik untuk dipelajari dan itu merupakan awal saya untuk mencoba kembali merajut mimpi. Setiap tahun diawal semester ganjil ternyata BEC memiliki program seleksi mahasiswa yang ingin mengikuti Student Courses, saat itu Jurusan Biologi UNEJ bekerjasama dengan 6 universitas di Indonesia (IPB, UB, UNAND, UNMUL, UNSRAT, UNAIR) dan 1 universitas dari Jerman (Kassel University) dengan membentuk konsorsium Indonesian German Network Teaching Training and Research Collaboration (IGN-TTRC) yang didanai oleh DAAD (pemberi beasiswa dari Jerman). Tahun pertama (pada saat saya semester dua) diadakan seleksi program tersebut, saya tertarik dan saya mencoba untuk mendaftarkan diri namun saya sangat sadar akan kemampuan saya sehingga pada saat itu saya gagal dan dua orang terpilih (kakak angkatan) satu orang di UB dan lainnya di kirim ke UNAND untuk mengikuti program tersebut. Tentu saya juga ingin mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, saya putuskan untuk meningkatkan kemampuan saya dan mencobanya kembali di tahun depan. Sesi wawancara di lakukan oleh Representatif Konsorsium untuk UNEJ Dr.rer.nat. Kartika Senjarini, Akhirnya pada tahun itu saya berhasil terpilih untuk mewakili mahasiswa UNEJ mengikuti program kursus tentang "DNA BARCODING" di UNAND, PADANG. Perasaan senang, bangga, haru, bingung, takut semua seakan bercampur menjadi satu.
           Pengalaman pertama mengikuti event internasional, bertemu dan berinteraksi langsung dengan peneliti dari Jerman, bertemu dengan banyak mahasiswa keren dari beberapa Universitas, pengalaman pertama menginjakkan kaki di pulau Sumatera (read Padang), dan tentu pengalaman pertama juga naik pesawat (sebelumnya cuma bisa mimpi) yang intinya adalah semuwa pengalaman yang didapat sangatlah berharga tanpa harus mengeluarkan biaya sendiri (Full funded). Pengalaman yang susah dilupakan pada tahun 2012, dan memacu saya untuk lebih semangat dalam menggapai mimpi.
        Saya selalu mencoba untuk aktif dalam mengikuti semua kegiatan yang diadakan IGN-TTRC seperti International Conference di UNAIR surabaya sebagi regional committee, selain itu saya juga mulai berani untuk mencoba mendaftar program pertukaran pelajar ke Jerman. Bukan hanya kegiatan yang diadakan IGN-TTRC saja, tapi saya juga selalu mencoba semua program pertukaran pelajar yang diadakan oleh pihak-pihak berbeda seperti program Jennesys 2.0 (short courses) yang diadakan oleh pemerintah Jepang, program summer courses di Gyeongsang National University yang danai oleh NIIED (pemerintah Korea Selatan). Sayang seribu sayang semua aplikasi yang saya kirimkan belum memberikan hasil positif, namun saya tak ada kata menyerah untuk itu "mencoba" adalah kata yang tepat dari pada hanya "menonton". Tahun 2013 akhir saya putuskan untuk membuat Pasport ID alasan saya membuat pasport karena setiap aplikasi selalu diminta informasi mengenai pasport (jika ada), alasan lain yang saya kemukakan kepada kedua orang tua adalah agar saya semakin termotivasi untuk lebih giat lagi untuk mencari beasiswa pertukaran pelajar luar negeri. Padaproses pembuatan visa saya sedikit mengarang cerita indah kepada petugas, bahwa saya akan berangkat ke Jepang untuk pertukaran pelajar (maaf pak... sebenarnya saya itu sambil berdoa pak :D ).Telah banyak aplikasi yang saya kirimkan, namun saya masih belum bisa mewujudkan impian itu, saya sadar sepenuhnya bahwa seberapa keras anda berusaha jika Tuhan masih belum menghendaki maka hal itu tidak akan terjadi. Kadang saya berfikir mungkin memang bukan jalan saya untuk dapat pergi ke luar negeri saat ini dan sampailah saya di akhir masa kuliah saya untuk lebih fokus pada Tugas Akhir (skripsi).
to be continued......

Tidak ada komentar: