Sabtu, 24 Oktober 2015

Student Exchange Program of IGN-TTRC (Beasiswa Pertukaran Mahasiswa ke JERMAN) 2014

Pagi itu rasanya masih ku ingat betul, saat aku sedang persiapan untuk melakukan sambutan acara Masa Ospek Mahasiswa Baru di Jurusan Biologi FMIPA UJ. Berniat untuk membunuh waktu menunggu, ku sempatkan untuk membuka email, ku baca ada sebuah email dari konsorsium IGN-TTRC yang mengumumkan akan diadakannya seleksi pertukaran pelajar ke Jerman tahun 2014, sontak hal itu memecah konsentrasiku. Setelah acara pembukaan, baru aku benar - benar menyimak persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk pendaftaran. Keesokan harinya aku langsung segera mengumpulkan berkas berkas yang dibutuhkan, memang pada saat itu seorang mahasiswa yang menempuh TA (semester 8) lebih banyak nganggur ketika tidak ada revisi naskah skripsi, sehingga itu adalah kesempatanku untuk memulainya. Aku berusaha menghubungi supervisorku untuk mengungkapkan keinginan mengikuti seleksi pertukaran pelajar 2014, nampaknya beliau sangat mendukung keputusanku itu (berbangga dan bersyukur memiliki supervisor seperti beliau).

Beberapa persyaratan seperti motivation letter dan research planning kupersiapkan, tentunya dengan berkonsultasi dengan supervisor skripsi, beliau menyarankan untuk menuliskan kondisi yang dihadapi di Indonesia ketika mahasiswa S1 melakukan riset, tidak lengkapnya alat maupu bahan serta mahalnya biaya yang harus dikeluarkan dijadikan sebagai alasan utama untuk menarik perhatian reviewer (Quote: ketika kita ingin berhasil dalam seleksi berkas paling tidak kita harus menyajikan cerita yang berbeda dan memiliki makna kehidupan), beliau juga menyarankan untuk segera menghubungi seorang peneliti dari Universitas di Jerman untuk memberikan dukungan dengan mengirimkan letter of acceptance untukku mengerjakan penelitianku di labnya. Selang beberapa minggu setelah aku mengirimkan email pertama (perkenalan dan mengemukakan keinginan), akhirnya aku mendapat sinyal positif dari beliau yaitu sepucuk email yang menyatakan kebersediaan beliau untuk membantuku dalam penelitian yang akan aku lakukan di lab beliau. Sangat beruntung rasanya aku saat itu memiliki supervisor yang sangat perhatian dan mendukung mahasiswanya 100%, supervisor dari jerman yang sangat welcome dan tentu kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa disetiap langkah yang aku ambil (menurutku "doa" adalah jampi paling manjur) . sebelum deadline yang telah ditetapkan aku berhasil menyelesaikan dan mengumpulkan semua persyaratan yang dibutuhkan, setengah lega dan akhirnya dengan memohon restu dari kedua orang tua serta supervisor skripsi aku mengirimkan email yang berisi semua persyaratan yangdibutuhkan untuk proses seleksi (perlu di ketahui pada saat itu nilai TOEFLku hanya 485 saja). Rasanya adalah seperti berhasil melakukan tugas yang besar penuh ketegangan, akhirnya setelah itu aku kembalikan fokusku pada skripsiku yang memang sekitar satu setengah bulan aku tinggalkan untuk ini. Hari-hariku berjalan seperti biasa pada saat itu, aku mendapatkan beberapa info jika yang berhasil menyelesaikan semua persyaratan dan mendaftar tepat waktu ada sekitar tiga puluh orang yang terdiri atas mahasiswa dan dosen dari universitas yang tergabung dalam konsorsium IGN-TTRC. Melihat dengan banyaknya kandidat yang menikuti seleksi aku mencoba untuk positif thinking bahwa tugasku adalah mencoba jika gagal itu sudah biasa (bagian dari proses) jika berhasil tentu itu bonus dan keberuntunganku dari apa yang telah aku usahakan, tentunya berdoa yang terbaik adalah satu-satunya jalan yang bisa dilakukan setelah berusaha.

Sebulan setelah ditutpnya pendaftaran, aku ingat betul saat itu adalah  malam minggu, malam dimana kami para pencari nyamuk (read Renam,Washil,Elisa, Ajeng, Novanda enam pemuda-pemudi tangguh  on TBV-RG) sedang melakukan kegiatan penangkapan nyamuk Anopheles (vektor malaria) di desa Bangsring, Banyuwangi. Malam itu kuputuskan untuk menangkap nyamuk di sekitar kandang sapi (sebagai host nyamuk) dengan tidak membawa Hand phone agar lebih fokus dan memang saat itu baterainya low (alasan utama). sekitar pukul delapan malam Novanda menghampiriku dengan raut wajah riang dan sedikit berteriak "Mirza selamat yaaaaa..." kira-kira begitu kalimat pertamanya padaku,  "selamat apa? "emang kenapa?" tanyaku padanya, "jadi berangkat ke Jerman yaaaaa" jawabnya, "ah masih belum tahu masih diseleksi, lawannya pada keren-keren" timpalku, dia menyodorkan HPnya padaku menyuruhku membaca sebuah percakapan di Group WA TBV-Bact. Research Group yang semuwanya berisi ucapan selamat kepadaku, aku masih belum sepenuhnya paham tentang apa yang menyebabkan semua member group menyelamatiku, kucari terus info awal dengan menscrol screen percakapan, kudapatkan sebuah pesan yang kira-kira seperti ini isinya "Bu Kartika: Setelah melakukan rapat intern konsorsium, telah ditetapkan empat besar yang akan berangkat ke Jerman dalam rangka mengikuti Program pertukaran Pelajar, yang salah satu nama dari daftar yang diumumkan adalah mirza, selamat ya" antara percaya atau tidak setelah membaca pesan itu. Sementara teman-teman yang lain pada mencoba menyelamatiku, aku masih belum bisa percaya ku coba untuk bersujud syukur dan benar-benar kurasakan bahwa itu adalah nyata, puji syukur alhamdulillah yang aku baca saat itu untuk mensyukurinya. Selang beberapa hari, saya mendapatkan pengumuman resmi dari ketua konsorsium IGN-TTRC Professor Wolfgang Nellen, isi emailya singkat padat dan jelas, seperti ini;


(to be cotinued......)










Tidak ada komentar: